ISLAM ADALAH PERADABAN
Dalam bukunya “Madkhal ilā al Hadlārah al Islāmiyah”, Dr Imaduddin Khalil menyebutkan bahwa bangsa Arab sebelum datangnya Islam adalah bangsa yang terbelakang dalam serbagai sisi kehidupan. Kemudian Islam datang membawa peradaban baru, berhasil merubah masyarakat yang tidak berperadaban itu menjadi memiliki peradaban. Peradaban baru yang dibawa oleh Islam juga merupakan peradaban modern yang belum pernah dimiliki oleh bangsa-bangsa sebelumnya.
Kehadiran peradaban baru itu banyak merubah tatanan masyarakan Arab jahiliyah, minimal ada tiga tatanan utama dalam kehidupan masyarakat jahiliyah yang mengalami perubahan, yaitu: perubahan orientasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan pengokohan metodologi.
Pada saat yang sama, tiga perubahan yang terjadi itu juga merupakan konsepsi dasar dalam mengembangkan peradaban modern.
Pada saat yang sama, tiga perubahan yang terjadi itu juga merupakan konsepsi dasar dalam mengembangkan peradaban modern.
Pertama: Perubahan orientasi. Orientasi adalah unsur paling penting dalam membangun peradaban, karena itu perubahan pertama dan utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah meluruskan orientasi dalam memandang dunia. Orientasi yang benar akan menjadi dasar untuk sukses membangun peradaban secara keseluaruhan.
Orientasi masyarakat Arab yang sebelumnya terpecah-pecah diarahkan oleh Islam menjadi hanya menuju pada orientasi tunggal yaitu Allah swt., dan hanya Dia-lah yang berhak untuk dijadikan sebagai tujuan akhir dalam seluruh aktivitas kehidupan manusia dalam membangun peradaban. Islam juga telah meluruskan misi manusia dalam kehidupan ini, yaitu bahwa fungsi utama manusia diciptakan dimuka bumi ini dalam rangka untuk menyembah kepada Allah swt.
Secara global, orientasi yang diinginkan oleh Islam dalam membangun peradaban adalah menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya (Surat al Baqarah:257), dari kondisi yang tidak baik menjadi sebaliknya. Orientasi peradaban Islam adalah kemajuan, keunggulan dan kesejahteraan yang tidak hanya terbatas di dunia saja, namun hingga sampai akhirat kelak.
Kedua: Penguasaan ilmu pengetahuan. Peradaban Islam adalah peradaban yang menfungsikan akal pada fungsi yang sebenarnya, agar mampu berinteraksi dengan alam semesta dengan benar sesuai dengan peran dan tugas yang diinginkan oleh Allah swt., karena alam semesta ini sengaja disiapkan oleh Allah untuk dikelola oleh manusia. Syarat utama untuk dapat mengelola alam semeta ini dengan baik adalah adanya penguasaan terhadap ilmu pengetahuan.
Apabila kita baca kembali ayat-ayat al Quran yang pertama kali diturunkan oleh Allah dalam surat al ‘Alaq, maka akan kita dapatkan bahwa Islam sejak awal telah menyerukan kepada penguasaan ilmu pengetahuan untuk membangun peradaban. Lima ayat pertama dalam surat al ‘Alaq itu telah menjelaskan, pertama; tentang tujuan penguasai ilmu pengetahuan, yaitu untuk mencari ridha dan kemuliaan dari Allah swt., kedua; tentang konten kajian ilmu pengetahuan, yaitu alam semesta, ketiga; tentang metode pengkajiannya, yaitu dengan membaca, dan keempat; tentang media untuk mengokohkan dan mewariskan ilmu pengetahuan kepada generasi berikutnya, yaitu dengan menuliskannya dengan pena.
Ketiga: Pengokohan metodologi. Adalah sebuah keniscayaan, untuk memahami orientasi dalam membangun peradaban dan penguasaan ilmu pengetahuan membutuhkan metodologi. Dengan adanya metodologi, mengerjakan proyek peradaban akan mudah dilakukan karena langkah-langkahnya jelas dan terarah. Keberhasilannya juga dapat diukur dan dievaluasi dengan baik.
Beberapa metode yang ditawarkan oleh Islam, diantaranya adalah metode yang bersumber dari hukum sebab-akibat. Untuk dapat berhasil mencapai suatu tujuan, manusia tidak hanya menengadahkan tangan, memohon kepada Allah tanpa usaha. Allah ingin melihat terlebih dahulu usaha manusia kemudian Dia akan menghadiahkan keberhasilan kepadanya. Hukum itulah yang sengaja dipaparkan oleh Allah dalam al Quran, dan akal manusia harus bisa memahaminya untuk dapat mengaplikasikan proyek peradaban dengan sukses dalam kehidupan.
Metode lain yang ditawarkan oleh al Quran adalah metode sejarah. Karena itu al Quran banyak berbicara tentang sejarah umat dan peradaban terdahulu, yang salah satu fungsi dari sejarah adalah bahwa segala sesuatu itu tidak terjadi secara tiba-tiba, mesti ada rangkaian peristiwa panjang yang melatarbelakanginya. Sejarah yang terjadi pada masa lampau sangat mungkin akan terjadi pada masa sekarang dan yang akan datang. Karena itu, dengan menggunakan pendekatan sejarah, kita juga dapat menganalisa kejadian hari ini dan mendapatkan kesimpulan berupa pelajaran untuk pembangunan proyek peradaban (Surat Al Ahzab:62, Fathir: 43, Ali Imran:137-141).
Metode lain yang diserukan oleh Islam untuk membangun ilmu pengetahuan dan peradaban adalah menggunakan pendekatan empiris dan penelitian lapangan. Menggali, meneliti dan mencari rahasia dari segala sesuatu yang ada di alam raya ini adalah perintah dari Allah dan merupakan tanggungjawab manusia (Surat Al Isra’:36). Penelitian tentang makanan dan segala sesuatu yang terkait dengan makanan adalah contoh lain bahwa Islam sangat mendorong untuk membangun peradaban dengan menggunakan metode ini (Surat Abasa:24-31).
Karena itulah proyek peradaban ini membutuhkan kerja keras dari semua komponen masyarakat, memerlukan adanya orientasi yang benar, pengembangan ilmu pengetahuan dan metodologi yang kokoh. Wallahu a’lam.
===============
===============
Sumber :
Email : cak.uril@gmail.com
Email : cak.uril@gmail.com
FB Akun : Ust. Uril Bahruddin
FB Artikel : Islam Adalah Peradaban
0 comments:
Post a Comment